Perjalanan City Of Randang Sebagai Branding Kota Payakumbuh



Payakumbuh --- Perjalanan City of Randang sebagai branding Kota Payakumbuh menunjukkan progres yang cukup signifikan. Dalam beberapa bulan terakhir ini saja, langkah strategis yang dilakukan Pemerintah Kota Payakumbuh di bawah kepemimpinan Riza Falepi – Erwin Yunaz betul-betul all out, artinya semua dikerahkan demi terwujudnya Randang Payakumbuh dikenal dunia internasional, berbekal Sentra Industri Kecil Menengah (IKM) Randang yang hanya ada satu-satunya di Indonesia.

Wali Kota Riza Falepi, Rabu(6/7), kepada media menyampaikan keberadaan Sentra Industri Kecil Menengah (IKM) Randang Kota Payakumbuh berawal dari adanya kesulitan pelaku UMKM di Payakumbuh dalam menjual dagangan mereka karena tidak adanya standar produk saat itu, apalagi banyak sertifikat yang harus dipersiapkan mulai dari label halal, BPOM, ijin edar, hingga ISO.

“Bersyukurnya kami, Kementerian Perindustrian menyambut pemikiran ini dan akhirnya dapur bersama-sama ini bisa dibuat. Awalnya ada 22 UMKM Randang se Payakumbuh yang difasilitasi, dan ada sebagian kecil dari Kabupaten Limapuluh Kota,” terangnya.



Riza menambahkan, kehadiran Sentra IKM Randang berdampak besar kepada standar produk UMKM Randang Payakumbuh. Bagaimana mulai dari pengolahan, packaging, dan pemasaran semua diajarkan, agar bisa diterima di pasar nasional dan internasional.

“Sentra IKM Randang kita yang sudah didukung dengan peralatan yang sudah berstandar Nasional bisa memproduksi randang dalam jumlah besar,” kata Riza.




School of Randang Di Kota Payakumbuh, Estafet Kearifan Lokal Sejak Dini

School of Randang yang digagas Pemerintah Kota Payakumbuh mulai menarik minat anak-anak sekolah. Mereka dapat belajar proses membuat masakan khas Minangkabau di dapur utama Sentra industry kecil menengah (IKM) Kota Payakumbuh yang terletak di Kawasan Padang Kaduduak. Mulai dari siswa/siswi tingkat SD sampai SMA se-kota Payakumbuh.

Menurut Wakil Wali Kota Erwin Yunaz, Rabu(6/7)  sejak usia dini ini masyarakat harus mengenal dan mempelajari seluk beluknya ranah Minang, adat, budaya dan kearifan lokal seperti merandang ini harus dapat terjaga dan selalu lestari sampai kapanpun. School of Randang merupakan sebuah sarana dan wadah untuk siswa/siswi agar dapat mempelajari tentang marandang.

“Dengan bekal ilmu pengetahuan yang telah didapatkan siswa/siswi ini, kita berharap mereka tau prakteknya dengan baik dan benar, sehingga generasi inilah yang nantinya akan melanjutkan dan menjaga kearifan lokal kita, ada estafet ilmu,” jelas Erwin.

Tidak hanya itu, melalui kegiatan School of Randang ini, menurut Erwin Yunaz sekaligus sebagai ajang untuk memperkenalkan sentra industri Randang Kota Payakumbuh kepada seluruh siswa/siswi Kota Payakumbuh.

“Selain untuk belajar ilmu tentang bagaimana cara mengolah Randang, kegiatan ini juga sekalian untuk memperkenalkan keberadaan sentra industri Randang kota Payakumbuh, yang mana ini merupakan satu-satunya sentra industri Randang yang ada di Sumatra Barat,” ujar Erwin.

Sentra industri randang Kota Payakumbuh ini sudah memiliki semua sertifikasi halal, bersertifikat ISO 22000, sehingga baik mulai dari awal pengolahan sampai pengemasan sentra industri Randang ini sudah dijamin kualitasnya.

“Tentunya dengan sertifikasi ini, hasil produksi dari sentra randang Kota Payakumbuh tidak hanya dipasarkan di tingkat lokal saja, akan tetapi sampai ke pasar mancanegara juga,” imbuh Erwin.





Erwin Yunaz Ingin Kembangkan City of Randang, Payakumbuh Jadi Kota Gastronomi Dunia

School of Randang kota Payakumbuh memiliki banyak tujuan mulai dari dari edukasi, entertainment, promosi hingga pariwisata diproyeksikan dapat menjadi pertumbuhan ekonomi baru di Kota Payakumbuh. Payakumbuh menjaga dan melestarikan kearifan lokal yang telah dimilikinya, untuk itu juga sudah mendapatkan persetujuan dengan Pergub sebagai kota kuliner, City of Randang dan legalitasnya sudah ada dari Provinsi Sumatera Barat.

Menurut Wakil Wali Kota Erwin Yunaz, Kota Payakumbuh juga akan menjadi salah satu kota gastronomi, dan satu-satunya kandidat utama menjadi gastronomi dunia dengan kuliner Randang.

“Keunggulan utama Kota Payakumbuh untuk menjadi gastronomi dunia dengan kegiatan School of Randang sangat besar bagi kedudukan Kota Payakumbuh kedepannya. Dengan kegiatan yang akan direncanakan ini Payakumbuh juga akan menjadi pariwisata unggulan. Secara geografisnya Kota Payakumbuh adalah kota penunjang untuk pariwisata dan harus mempunyai produk unggulan yaitu Randang,” kata Erwin Yunaz.

School Of Randang dan Sentra Randang Kota Payakumbuh harus mempunyai cerita, dengan adanya sejarah Kota Payakumbuh sebagai Kota Randang. Maka harus bisa menjabarkan sejarah bagaimana Kota Randang ini, maka dari itu Kota Payakumbuh juga harus mempunyai perpustakaan atau galeri.

“School of Randang harus punya salah satu keunggulan utama, yaitu kelas literasi mengenai Randang Kota Payakumbuh,” pungkasnya.



*Sekolah Perdana Yang Ikut School Of Randang*

Payakumbuh — Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Mutiara Hati Kota Payakumbuh menjadi sekolah pertama yang mengikuti Program school of randang yang digagas oleh Pemerintah Kota Payakumbuh di Sentra IKM Randang Kota Payakumbuh, Kamis (17/3).

Dari keterangan Kepala SD Mutiara Hati Marnita Indra Dauly mengatakan siswanya tengah mengikuti ujian penilaian tengah semester genap dan praktek dalam seminggu ini, salahsaru materinya adalah praktek Seni Budaya Dan Prakarya (SBDP) memasak Randang.

“Kami membawa 60 siswa kelas VI dan 5 guru pendamping. Siswa kami sangat antusias mengikuti praktek memasak di sentra IKM Randang Kota Payakumbuh, apalagi dengan peralatan yang belum pernah mereka lihat sebelumnya. Tentu ini menjadi pengalaman baru bagi mereka,” katanya.

Seperti tahun lalu, kata Marnita, SDIT Mutiara Hati melakukan kerja sama dengan salah satu Industri Randang yang ada di Kota Payakumbuh terkait dengan program ujian praktek dengan cara memasak Randang Ikan.

“Dengan adanya Program School of Randang, kami bersama para guru SDIT Mutiara Hati sangat senang dan insyaallah sehabis acara ini kami akan sampaikan kepada ketua yayasan untuk mengikut sertakan pelajar tingkat SMP,” ujarnya.

Sementara itu, Wakil Wali Kota Erwin Yunaz didampingi Kadisnakerin Yunida Fatwa mengatakan Kota Payakumbuh juga akan menjadi salah satu kota gastronomi, dan satu-satunya kandidat utama menjadi gastronomi dunia dengan kuliner Randang.

Gastronomi atau tata boga adalah seni atau ilmu akan makanan yang baik (good eating). Menurut wikipedia, penjelasan yang lebih singkat menyebutkan gastronomi sebagai segala sesuatu yang berhubungan dengan kenikmatan dari makan dan minuman.

Sumber lain menyebutkan gastronomi sebagai studi mengenai hubungan antara budaya dan makanan, di mana gastronomi mempelajari berbagai komponen budaya dengan makanan sebagai pusatnya (seni kuliner).

Hubungan budaya dan gastronomi terbentuk karena gastronomi adalah produk budidaya pada kegiatan pertanian sehingga pengejawantahan warna, aroma, dan rasa dari suatu makanan dapat ditelusuri asal-usulnya dari lingkungan tempat bahan bakunya dihasilkan.

Menurut Erwin Yunaz, potensi ini ada di Payakumbuh. Dirinya menggambarkan, sebagai pengambil kebijakan, pemerintah atau kepala daerah harus mampu memikirkan dampak sebab dan akibatnya. Tujuan utama dari geliat City of Randang tak lain dan tak bukan untuk menghidupkan perekonomian masyarakat.

“Bayangkan saja untuk 1 tungku masak di Sentra IKM bisa memproduksi Randang berkapasitas 5 Kg. Maka bila ada 10 kelompok yang ikut dalam program school of Randang dalam sehari, maka Sentra IKM bisa menghasilkan 50 Kg randang. Bila dalam 1 Kg Randang butuh 4 butir kelapa, artinya ada 200 butir kelapa untuk sentra sehari dalam School Of Randang. Untuk 1 bulan, kurang lebih ada 6000 butir kelapa, ini baru untuk pemilik kelapa, belum lagi cabenya, dagingnya, dan lain-lain,” kata Erwin.

Makanya, kata Erwin Yunaz, Program School of Randang ini adalah program Pemerintah Kota Payakumbuh dalam rangka melestarikan budaya dan khas Minangkabau, yakni Randang. Erwin melihat semakin hari semakin banyak budaya-budaya baru yang datang dan mencoba merubah serta mempengaruhi tradisi dan karakter masyarakat, terutama dalam hal makanan khas.

“Contohnya Randang, dahulunya masakan ini menjadi favorit ataupun khasnya masyarakat, jaman waktu saya kecil setiap rumah di kampung itu tidak ada yang tidak bisa membuat randang, malahan setiap anak gadis Minang wajib dan harus bisa marandang,” ujar Erwin Yunaz.

Erwin khawatir, tradisi marandang dari waktu ke waktu kebiasaan tersebut mulai memudar, untuk itu melalui program sekolah rendang atau School of Randang ini dirinya ingin kembali melestarikan tradisi mamasak randang seperti masa masa yang terdahulu.

“Kita ingin masyarakat khususnya generasi muda Kota Payakumbuh bisa meneruskan tradisi marandang kembali. Program ini bebas untuk siapa saja, masyarakat, organisasi, mahasiswa maupun pelajar SMK, SMP dan SD, silahkan masukkan surat permohonan melalui Disnakerin,” terang Erwin.

Atas nama Pemerintah Kota Payakumbuh, Wawako Erwin Yunaz memberikan apresiasi kepada Yayasan Mutiara hati melalui SDITnya yang telah ikut mendukung program pelestarian marandang bagi siswa/siswinya, Erwin berharap apa yang dilakukan oleh Mutiara hati ini bisa menjadi contoh bagi sekolah sekolah lainnya di Kota Payakumbuh.

Dari sisi Kepala Disnakerin Kota Payakumbuh Yunida Fatwa yang mengatakan program ini sudah dipersiapkan sejak lama dan baru hari ini terlaksana, selama perjalanan prosedur terus dilengkapi dari administrasi sampai kelengkapan lainnya, tentunya rasa bahagia tersebut terasa hari ini.

“Kami berharap kedepannya layanan ini bisa dimanfaatkan tak hanya oleh masyarakat Kota Payakumbuh saja, mulai dari kelompok masyarakat, organisasi, wisatawan, mahasiswa maupun pelajar pun kami siap memfasilitasinya, silahkan bersurat dan sampaikan ke bidang sekretariat agar bisa diatur menurut jadwalnya,” kata Yunida.

“Atas nama dinas tentu kami sangat bersyukur atas dukungan dan suport dari pimpinan, apalagi melalui program ini kedepannya ilmu memasak dan tradisi marandang akan selalu terjaga dan lestari sampai anak cucu kita,” pungkasnya.



Sentra IKM Randang Kota Payakumbuh Diminati Kunjungan Luar Daerah

Keberadaan Sentra IKM Kota Payakumbuh ini menarik banyak mata untuk berkunjung melepas rasa penasaran bagaimana cara memasak Randang yang berstandar Internasional dan bagaimana pula Randang yang biasanya dimasak dengan tungku api sekarang memakai mesin uap atau steam.

Pada Jumat(24/3) Lalu, Dinas Perdagangan dan Koperasi Kabupaten Solok yang datang ke Pusat Sentra IKM Randang Kota Payakumbuh. Kabupaten solok merupakan salah satu dari sekian banyak daerah yang mengunjungi sentra IKM Randang.

Kehadiran rombongan yang diketuai oleh Dodi Amril itu disambut Kabid Perindustrian Bambang Hermanto didamping KTU Budi Wiguna. Dodi datang bersama perwakilan IKM Se Kabupaten Solok ke Pusat Sentra IKM Randang Kota Payakumbuh adalah dalam rangka studi kooperatif tentang tata kelola yang dilakukan oleh pemerintah terhadap Sentra Randang Payakumbuh .

Dalam sambutannya, Kabid Perindustrian Bambang Hermanto mengatakan, saat ini Sentra IKM sedang dalam masa perawatan jadi belum bisa beroperasi dengan maksimal, namun sebagai informasi secara teknis perawatan gedung di bawah kewenangan Disnakerperin Payakumbuh melalui UPTD P3R dan untuk produksinya di bawah koperasi yang bernama Ikosero Rendang Payakumbuh.

Selanjutnya rombongan Disperindagkop Kota Solok dan IKMnya diajak berkeliling untuk melihat gedung Sentra IKM Randang yang berada di belakang Kantor Disnakerperin.

Dodi Amril mewakili rombongan mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Kota Payakumbuh melalui Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian yang telah memfasilitasi terlaksananya kegiatan studi komparatif ini.

“Banyak informasi baru yang dapat kami bawa ke Kota Solok sebagai referensi untuk disampaikan kepada Pimpinan dan semoga apa yang diterima hari ini bisa dikembangkan juga di tempat asal kami. Sambutan kepada kami sangat bagus, semoga Sentra Rendang Payakumbuh semakin maju kedepannya,” tutup Dodi Amril.



Sentra IKM Kota Payakumbuh Siap Beroperasi Sukseskan Kurban Randang

Setelah sukses melaksanakan Kurban Randang pada tahun lalu, Pemerintah Kota Payakumbuh melalui Sentra IKM Randang kembali menggalakan program tahunan yang cuma ada satu-satunya di Indonesia itu.

Pada Idul Adha tahun 2021 lalu, ada 28 orang ASN yang badoncek ikut dengan jumlah sapi 4 ekor jenis PO jantan dan penyembelihan dilakukan pada hari tasyrik pertama di rumah potong hewan (RPH), hasilnya ada 244 pcs Randang ukuran 250 gram, sedangkan daging segarnya dibagikan kepada tenaga kebersihan.



Untuk pelaksanaan pada tahun ini, program yang akan dilaksanakan pada hari raya Idul Adha Tanggal 10 Juli 2022 mendatang ini akan menggandeng Aksi Cepat Tanggap (ACT) dan juga sudah disosialisasikan pula oleh ACT kepada stakeholder dan peserta kurban, bahkan untuk ASN yang ingin ikut Kurban Randang juga diajak oleh ACT sehingga stok randang nantinya akan jadi lebih banyak dari tahun kemarin.



Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian Kota Payakumbuh Yunida Fatwa didampingi Kabid Industri Bambang Hermanto dan Kepala UPTD Pusat Pelayanan Dan Pengembangan Randang (P3R) Novit Ardy ketika ditemui media di kantornya, Rabu (6/7) mengatakan kesiapan peralatan Sentra IKM Randang untuk menyongsong Kurban Randang dalam kondisi prima dan siap beroperasi.

“Kita sudah melakukan checking terkait kesiapan alat, tempat penyimpanan bahan baku, serta berkoordinasi dengan Loka POM. Insyaallah Sentra IKM siap memproduksi Randang lebih banyak dari tahun kemarin, karena gedung kita juga sudah direhab pada tahun 2021,” ulasnya.

Yunida menambahkan, randang kurban yang telah diproduksi ini nantinya akan didistribusikan oleh ACT kepada orang-orang yang membutuhkan, bisa di dalam daerah atau di luar daerah.

“Kita berharap Randang Payakumbuh juga mampu berkontribusi dalam kemanusiaan, apa lagi membantu korban bencana alam,” ulasnya.

Ditegaskannya, keberadaan Sentra IKM yang dibangun sejak 2017 dari Dana Alokasi Khusus (DAK) Kementerian Perindustrian ini akan terus mendukung keberlangsungan bisnis dari pelaku IKM Randang di Kota Payakumbuh dan sekitarnya. Ditambah dengan adanya randang yang diproduksi untuk kemanusiaan tentunya secara tak langsung dapat mempromosikan produk randang Kota Payakumbuh kepada dunia luas.

“Sentra IKM merupakan salahsatu komitmen dari kepala daerah kita, Wali Kota Riza Falepi untuk menjawab keluhan dari pelaku IKM Randang yang selama ini kesulitan memproduksi randang dalam skala besar dan berstandar nasional. Alhamdulillah kita sudah mengantongi setifikat ISO 22000 untuk syarat ekspor,” ungkapnya (AA)

#liputankhusushumasdiskominfokotapayakumbuh

Komentar